TUGAS BAHASA INDONESIA
MEMBUAT DRAMA TENTANG NEGOSIASI
JUDUL : PINDAH RUMAH
û Kemal sebagai pak Kemal
û Hawa sebagai bu Hawa
û Saila sebagai Abel yaitu anak pertama
Pak Kemal
û Devi sebagai Devi yaitu anak kedua Pak
kemal
û Anisya sebagai Anisya yaitu penjual
rumah
û Eka sebagai Eka yaitu penjual rumah dan
sebagai narrator.
KELOMPOK :
ANGGOTA:
E ANISYA ANGGITA
E DEVI JULIANTI
E EKA AMELIA
E HAWATI VIDI
E MUHAMAD KEMAL
E SAILA SALSABILA
Di suatu sore yang ramai dengan lalu
lalang kendaraan, di tengah jalanan ibu kota yang tak pernah sepi dari
kendaraan, di antara sekumpulan orang yang baru saja pulang setelah bekerja,
kendaraan Pak kemal melaju pelan menuju rumahnya. Berharap untuk segera sampai
dan melepas lelah bersama keluarganya.
Pak Kemal : Assalamualaikum
Bu Hawa :
Walaikumsalam (sambil membukakan pintu)
Devi dan
abel segera berlari untuk menyambut kepulangan bapak nya. Mereka berempat duduk
manis di ruang tamu yang mungil. Pak Kemal nampak menghela napas melepas
sedikit lelahnya. Pak Kemal memandang seluruh ruang tamunya lalu berpaling
menatap keluarganya.
Bu Hawa :
kenapa Pak?
Pak Kemal :
tidak apa apa, hanya sepertinya rumah ini sudah terlalu kecil untuk keluarga
kita tempati.
Devi : tapi
Devi masih nyaman tinggal disini Pak.
Pak Kemal :
tapi kita harus mencari rumah baru untuk keluarga kita, apalagi devi dan abel
akan tumbuh semakin besar.
Bu Hawa :
benar juga Pak. Saya setuju.
Abel :
Asyik!! Kita pindah rumah!!
Mulai saat
itu Pak Kemal dengan giat mencari cari informasi tentang rumah yang akan
dijual. Namun sampai seminggu setelah hari itu Pak Kemal masih belum dapat
menemukan rumah yang tepat untuk keluarganya tempati.
Suatu hari
Pak Kemal yang hampir putus asa pulang kerumahnya dengan perasaan lelah dan
letih. Seperti biasa, keluarga Pak Kemal tengah duduk bersama di ruang tamu
menunggu Pak Kemal.
Abel : bapak
kok belum pulang ya?
Devi :
sebentar lagi pulang kak, sabar saja.
Pak Kemal :
assalamualaikum
Keluarga Pak
Kemal : walaikumsalam.
Bu Hawa :
Kok tumben Pak jam segini baru pulang?
Pak Kemal :
tadi habis melihat lihat rumah yang akan dijual.
Bu Hawa :
bagaimana Pak? Sudah dapat rumah barunya?
Pak Kemal :
belum Bu, ada yang rumah nya cocok tapi harganya tak cocok. Ada yang harganya
pas namun rumahnya tidak.
Pak Kemal
nampak sedih. Devi yang baru teringat sesuatu langsung menyenggol lengan
kakaknya.
Devi : Kak,
kan tadi siang kakak bilang kalau teman kakak mau jual rumahnya. Coba kasih tau
bapak aja, siapa tau bapak setuju.
Abel : oiya
kakak lupa.
Abel : Pak,
tadi siang di sekolah temen aku bilang kalau dia mau jual rumahnya, tadi aku
dikasih nomor telponya, Bapak mau coba liat rumah nya dulu gak? Siapa tau cocok
Pak.
Pak Kemal :
boleh.
Beberapa
hari setelah hari itu, Pak Kemal dan Bu Hawa tertarik dengan rumah yang
ditawarkan oleh orang tua dari teman anaknya itu. Hari ini mereka berdua
berniat untuk melihat langsung rumah itu. Di sana Pak Kemal dan Bu Hawa
disambut hangat oleh Nisya dan Eka.
Nisya :
apakah bapak adalah Pak Kemal orang yang akan membeli rumah ini?
Pak Kemal :
iya benar.
Nisya : saya
nisya dan ini teman saya eka. Kami akan menerangkan beberapa hal penting
tentang rumah ini.
Eka :
seperti yang dapat Anda lihat, rumah ini terdiri atas dua lantai dan bangunan
nya juga masih bagus karena baru saja di renovasi dua tahun lalu. Rumah ini
juga sangat strategis, karena dekat dengan sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas dan dekat dengan puskesmas juga kantor polisi.
Nisya :
akses jalan menuju rumah ini juga tidak terlalu sulit. Rumah ini tidak terdapat
di jalan sempit atau gang.
Bu Hawa :
bagaimana dengan banjir ?
Nisya :
rumah ini terbebas dari banjir Bu.
Pak Kemal :
bagaimana dengan harga rumah ini?
Eka :
harganya seperti yang dibicarkan melalui telepon tempo hari, rumah ini dijual
dengan harga sekitar Rp 800.000.000.
Pak Kemal :
apa tidak bisa kurang? Bagaimana kalau Rp 775.000.000 ?
Eka : mohon
maaf Pak, tidak bisa.
Pak kemal :
bagaimana bu? Setuju?
Bu Hawa :
rumahnya bagus sih Pak, namun apakah harganya tak bisa lebih murah sedikit?
Pak Kemal :
bagaimana kalau Rp 780.000.000 ? kalau Anda setuju kami akan membeli rumah ini.
Eka dan
nisya saling berpandangan
Nisya :
baiklah Pak, bagaimana kalau Rp 785.000.000?
Eka : Rumah ini keadaan nya masih sangat baik dan
bagus. Surat suratnya juga sangat lengkap dan asli.
Pak Kemal :
(Pak Kemal tampak berfikir sejenak) baiklah saya setuju.
Eka :
baiklah Pak, pembayaran dapat dibayar tunai atau melalui ATM.
Pak Kemal ;
baiklah saya bayar tunai.
Minggu
berikutnya keluarga Pak Kemal resmi menempati rumah baru nya. Seluruh keluarga
terlihat senang walaupun mereka harus lelah memindahkan barang barang. Akhirnya
Pak Kemal menemukan rumah yang cocok untuk keluarganya dan cocok juga dengan
uang yang ia punya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar