Senin, 02 Juni 2014

Teks Drama Negosiasi

TUGAS BAHASA INDONESIA
MEMBUAT DRAMA TENTANG NEGOSIASI
JUDUL : PINDAH RUMAH
û  Kemal sebagai pak Kemal
û  Hawa sebagai bu Hawa
û  Saila sebagai Abel yaitu anak pertama Pak Kemal
û  Devi sebagai Devi yaitu anak kedua Pak kemal
û  Anisya sebagai Anisya yaitu penjual rumah
û  Eka sebagai Eka yaitu penjual rumah dan sebagai narrator.

KELOMPOK :
ANGGOTA:
E ANISYA ANGGITA
E DEVI JULIANTI
E EKA AMELIA
E HAWATI VIDI
E MUHAMAD KEMAL
E SAILA SALSABILA

Di suatu sore yang ramai dengan lalu lalang kendaraan, di tengah jalanan ibu kota yang tak pernah sepi dari kendaraan, di antara sekumpulan orang yang baru saja pulang setelah bekerja, kendaraan Pak kemal melaju pelan menuju rumahnya. Berharap untuk segera sampai dan melepas lelah bersama keluarganya.
Pak Kemal : Assalamualaikum
Bu Hawa : Walaikumsalam (sambil membukakan pintu)
Devi dan abel segera berlari untuk menyambut kepulangan bapak nya. Mereka berempat duduk manis di ruang tamu yang mungil. Pak Kemal nampak menghela napas melepas sedikit lelahnya. Pak Kemal memandang seluruh ruang tamunya lalu berpaling menatap keluarganya.
Bu Hawa : kenapa Pak?
Pak Kemal : tidak apa apa, hanya sepertinya rumah ini sudah terlalu kecil untuk keluarga kita      tempati.
Devi : tapi Devi masih nyaman tinggal disini Pak.
Pak Kemal : tapi kita harus mencari rumah baru untuk keluarga kita, apalagi devi dan abel akan tumbuh semakin besar.
Bu Hawa : benar juga Pak. Saya setuju.
Abel : Asyik!! Kita pindah rumah!!

Mulai saat itu Pak Kemal dengan giat mencari cari informasi tentang rumah yang akan dijual. Namun sampai seminggu setelah hari itu Pak Kemal masih belum dapat menemukan rumah yang tepat untuk keluarganya tempati.
Suatu hari Pak Kemal yang hampir putus asa pulang kerumahnya dengan perasaan lelah dan letih. Seperti biasa, keluarga Pak Kemal tengah duduk bersama di ruang tamu menunggu Pak Kemal.
Abel : bapak kok belum pulang ya?
Devi : sebentar lagi pulang kak, sabar saja.
Pak Kemal : assalamualaikum
Keluarga Pak Kemal : walaikumsalam.
Bu Hawa : Kok tumben Pak jam segini baru pulang?
Pak Kemal : tadi habis melihat lihat rumah yang akan dijual.
Bu Hawa : bagaimana Pak? Sudah dapat rumah barunya?
Pak Kemal : belum Bu, ada yang rumah nya cocok tapi harganya tak cocok. Ada yang harganya pas namun rumahnya tidak.
Pak Kemal nampak sedih. Devi yang baru teringat sesuatu langsung menyenggol lengan kakaknya.
Devi : Kak, kan tadi siang kakak bilang kalau teman kakak mau jual rumahnya. Coba kasih tau bapak aja, siapa tau bapak setuju.
Abel : oiya kakak lupa.
Abel : Pak, tadi siang di sekolah temen aku bilang kalau dia mau jual rumahnya, tadi aku dikasih nomor telponya, Bapak mau coba liat rumah nya dulu gak? Siapa tau cocok Pak.
Pak Kemal : boleh.
Beberapa hari setelah hari itu, Pak Kemal dan Bu Hawa tertarik dengan rumah yang ditawarkan oleh orang tua dari teman anaknya itu. Hari ini mereka berdua berniat untuk melihat langsung rumah itu. Di sana Pak Kemal dan Bu Hawa disambut  hangat oleh Nisya dan Eka.
Nisya : apakah bapak adalah Pak Kemal orang yang akan membeli rumah ini?
Pak Kemal : iya benar.
Nisya : saya nisya dan ini teman saya eka. Kami akan menerangkan beberapa hal penting tentang rumah ini.
Eka : seperti yang dapat Anda lihat, rumah ini terdiri atas dua lantai dan bangunan nya juga masih bagus karena baru saja di renovasi dua tahun lalu. Rumah ini juga sangat strategis, karena dekat dengan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan dekat dengan puskesmas juga kantor polisi.
Nisya : akses jalan menuju rumah ini juga tidak terlalu sulit. Rumah ini tidak terdapat di jalan sempit atau gang.
Bu Hawa : bagaimana dengan banjir ?
Nisya : rumah ini terbebas dari banjir Bu.
Pak Kemal : bagaimana dengan harga rumah ini?
Eka : harganya seperti yang dibicarkan melalui telepon tempo hari, rumah ini dijual dengan harga sekitar Rp 800.000.000.
Pak Kemal : apa tidak bisa kurang? Bagaimana kalau Rp 775.000.000 ?
Eka : mohon maaf  Pak, tidak bisa.
Pak kemal : bagaimana bu? Setuju?
Bu Hawa : rumahnya bagus sih Pak, namun apakah harganya tak bisa lebih murah sedikit?
Pak Kemal : bagaimana kalau Rp 780.000.000 ? kalau Anda setuju kami akan membeli rumah ini.
Eka dan nisya saling berpandangan
Nisya : baiklah Pak, bagaimana kalau Rp 785.000.000?
Eka :  Rumah ini keadaan nya masih sangat baik dan bagus. Surat suratnya juga sangat lengkap dan asli.
Pak Kemal : (Pak Kemal tampak berfikir sejenak) baiklah saya setuju.
Eka : baiklah Pak, pembayaran dapat dibayar tunai atau melalui ATM.
Pak Kemal ; baiklah saya bayar tunai.

Minggu berikutnya keluarga Pak Kemal resmi menempati rumah baru nya. Seluruh keluarga terlihat senang walaupun mereka harus lelah memindahkan barang barang. Akhirnya Pak Kemal menemukan rumah yang cocok untuk keluarganya dan cocok juga dengan uang yang ia punya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar